Sang waktu telah membawa kita diujung tahun 2010 dan diawal tahun 2011, banyak kejadian yang akan menjadi kenangan di tahun 2010 dan banyak pula harapan yang dipanjatkan pada tahun 2011. Kenangan yang akan menjadi sebuah pengalaman hidup, dan harapan yang harus diperjuangkan agar terwujud. Dan perjuangan itu diwujudkan dalam kerja keras, konsisten dan do’a. Hal itulah yang harus CU (Credit Union) Amanah kerjakan dalam mewujudkan sebuah harapan, yaitu menjadi lembaga keuangan milik wong cilik, yang bisa menjadi sandaran untuk meningkatkan kesejahteraan, bisa dipercaya, transparan, profesional dan bermoral. Harapan yang bukan menjadi milik Staff Management, atau harapan dari Pengurus, tetapi juga harapan dari Anggota dan banyak masyarakat Probolinggo yang sekarang masih dalam kondisi hidup yang miskin dan terpinggirkan.
Sebelumnya saya minta maaf, karena sebetulnya saya hanya ingin mengucapkan selamat tahun baru saja, dan karena saya keterusan tidak bisa tidur habis bakar ikan (jam 03.00) maka saya terus saja mengalirkan isi kepala saya dalam tulisan ini.
Menurut saya, harapan yang sama juga yang mendasari FOSNU (Forum Silaturahim Warga NU) Probolinggo untuk mempelopori berdirinya CU. Amanah 6 tahun yang lalu. Dengan sikap keprihatinan dan kepedulian terhadap kaum petani dan nelayan yang terjajah secara ekonomi karena bergantung pada tengkulak dan ijon yang sangat merugikan, bergeraklah FOSNU mencari solusi akan nasib petani dan nelayan tersebut. Dan akhirnya ditemukanlah solusi yang terbaik, yaitu mendirikan sebuah CU (Credit Union). Dan semangat akan kepedulian itulah yang seharusnya terus dijaga dan terus ditingkatkan untuk pengembangan CU. Amanah, bukan semangat yang ingin menjadikan CU. Amanah beraset besar dan punya kantor mewah, tetapi semangat untuk menunjukkan bahwa CU. Amanah adalah tempat yang tepat dan layak sebagai lembaga keuangan dan mampu bersaing dalam melayani berbagai lapisan masyarakat. Sikap kepedulian adalah dasar CU. Amanah, dan diakui atau tidak sikap tersebut adalah dasar lahirnya Credit Union. Saya selalu ingat sahabat saya pernah bilang “ inti dari CU adalah solidaritas “ yang selalu saya maknai dengan kebersamaan, saling menjaga, saling mendukung, tepo sliro, dan bersama menuju kesejahteraan. Membantu orang lain untuk membantu diri sendiri, sikap “gotong royong” yang menjadi prinsip dasar budaya kita yang sekarang telah pupus mulai kembali terangkai dalam sebuah gerakan CU. Dan tugas CU. Amanah adalah mewujudkan kembali sikap mulia tersebut.
Ini adalah pekerjaan besar dan bukan pekerjaan yang mudah. Mengutip dari kata Pak Mario Teguh : “Jangan hanya menghindari hal yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin, anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai”. Saya yakin seyakin-yakinnya, asal tujuan kita baik, semua pasti dipermudah oleh Tuhan. Dan untuk harapan CU. Amanah, saya yakin seyakin-yakinnya, pasti kita bisa mencapai hal tersebut. Seperti yang terjadi tahun 2010, aset yang hanya 200 juta sekarang bisa diatas 600 juta, kelalaian pinjaman yang awalnya 24 % sekarang menjadi 3,54 %. Diawal saya merasakan tekanan mental yang berat, karena banyak hal yang tidak mungkin bisa dilakukan karena untuk membenahi CU. Amanah yang dari keadaan boleh dibilang komplikasi menjadi sehat diperlukan bukan hanya kerja keras, tetapi keyakinan dan semangat yang spartan. Kenyataannya seperti hasil yang diatas, keyakinan yang boleh dibilang tidak masuk akal bisa diraih CU. Amanah hanya dalam waktu setahun. Hal ini memberikan pelajaran berharga bagi saya, ternyata kata sahabat saya “ inti CU adalah solidaritas “, bukan hanya sikap dasar dalam ber-CU, tetapi juga sikap yang harus dilakukan dari pelaksana CU itu sendiri. Tercermin saat CU. Amanah meraih hasil yang bagus karena solidaritas yang mampu dibangun dan dihembuskan oleh Ketua CU. Amanah (Bpk. Misbahul Munir), kepada jajaran Pegurus, Pengawas dan Staff Management yang kebanyakan berlatarbelakang berbeda, mampu menghasilkan komunikasi yang bagus dan lugas yang terwujud dalam satu spirit.
Banyak yang tidak sabar menunggu aksi CU. Amanah selanjutnya, banyak juga yang berharap CU. Amanah melakukan sesuatu yang lebih, untuk itu bagi jajaran Pengurus dan Pengawas yang terhormat dan terutama bagi teman-teman staff, harapan adalah wujud dari sebuah keyakinan bahwa kita mampu menaklukkan tantangan tersebut. Harapan menuju kehidupan yang lebih baik. Dan sekali lagi saya mohon maaf, jika ada tulisan saya yang tidak berkenan, orang yang suka memaafkan dimudahkan rejekinya oleh Tuhan. Dan “SELAMAT TAHUN BARU 2011” semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik, meraih nasib yang lebih baik, dan mendapat gaji yang lebih baik. Amin...
Probolinggo, 01 Januari 2011
Manager
Tidak ada komentar:
Posting Komentar